"Iya khusus Ramadan sampai khataman. Kalau di luar Ramadan ya pengajian biasa. Ini semua berawal dari minat mereka sendiri untuk membaca Alquran. Sudah sekitar 10 tahun kegiatan tadarus ini berlangsung. Selain itu di rumah masing-masing mereka juga mengaji 1 juz 1 hari," tukas Saiful.
Minat untuk Tadarus bersama, tak hanya dari para tunanetra yang ada di Medan. Sejumlah peserta tadarus juga datang dari Deliserdang. Mereka datang dengan menggunakan becak motor.
"Peserta tadarus mendapat uang transportasi sebanyak Rp20 ribu untuk ongkos becak motor. Untuk ongkos becak itu sekitar Rp40 ribu sampai Rp 50 ribu. Jadi, kekurangan ongkos itu peserta yang menanggungnya. Untuk tenaga pengajar honornya Rp75 ribu sekali mengajar," ujar Saiful.
Saiful menerangkan, sejauh ini dana tersebut diperoleh dari donatur. Sementara, bantuan dari pemerintah setempat belum ada.
"Kendala kami di transport untuk peserta. Masih terbatas. Sebenarnya, banyak peminat peserta tadarus ini. Tapi, kita kendala di transport," terangnya.