Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perintahkan Militer Serang Marawi, Presiden Duterte Minta Maaf

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Rabu, 21 Juni 2017 |04:01 WIB
Perintahkan Militer Serang Marawi, Presiden Duterte Minta Maaf
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Foto: Reuters)
A
A
A

ILIGAN - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat usai memerintahkan militernya untuk melakukan serangan ke Marawi. Presiden berusia 72 tahun itu menegaskan, bahwa serangan tersebut perlu dilakukan guna menghancurkan kelompok pemberontak.

Selain itu, Duterte menyebut bahwa serangan yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) itu akan terus dilancarkan hingga kelompok militan benar-benar dikalahkan. Sebagaimana disitat dari Strait Times, Rabu (21/6/2017), jumlah korban akibat pertempuran tersebut semakin bertambah. Tercatat korban tewas mencapai 370 orang.

"Saya sangat, sangat, sangat menyesal bahwa ini terjadi. Semoga Anda semua bisa segera memaafkan para tentara dan pemerintahan saya dan bahkan saya sendiri," kata Duterte dalam sebuah pidato di sebuah pusat evakuasi di dekat Marawi.

Sebagaimana diketahui, kelompok militan memicu kekacauan di Marawi sejak 23 Mei. Mereka melakukan penculikan terhadap warga sipil dan melakukan pembunuhan. Menanggapi hal tersebut, Presiden Duterte memberlakukan darurat militer di seluruh wilayah selatan Mindanao, yang menampung 20 juta orang tersebut.

Militer Filipina sendiri mengerahkan pesawat pembom untuk menggempur markas para pemberontak tersebut. Namun, diduga masih banyak warga sipil yang terjebak di wilayah tersebut dan terjebak di tengah pertempuran.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement