Acosta merupakan pendiri serikat dagang Sintrainagro yang terdiri dari pemotong tebu di Valle del Cauca. Dia juga menjalin kerjasama dengan para peternak pisang dan bunga, serta kelapa sawit di Antioquia.
Namun pengembangan tebu merupakan bidang yang paling digelutinya. Bisnis ini juga termasuk yang paling menguntungkan di Kolombia sehingga sering terlibat konflik bersenjata.
Hampir setengah dari area budi daya di Kolombia dikhususkan untuk produksi tebu. Tanaman yang bisa diolah menjadi gula mentah dan etanol. Sepertiga hasil pengolahan tebu diekspor dari negara tersebut.
Sayangnya, pemotong tebu harus bekerja hingga 14 jam sehari. Dengan penghasilan yang terbilang sedikit yakni 150 poundsterling atau Rp2,6 juta per bulan. Lebih mirisnya lagi, mereka tidak mendapat jaminan kesehatan dan keselamatan bekerja. Semua beban ditanggung sendiri.
Oleh karena itu, banyak pejuang buruh menjadi sasaran kekerasan oleh para militer. Fenomena tersebut juga telah lama dikecam para pegiat hak asasi manusia (HAM) setempat.
(Silviana Dharma)