LONDON –Inggris memanggil Duta Besar (Dubes) Korea Utara (Korut) untuk menyampaikan kecaman terhadap aksi provokasi mereka dengan kembali mengadakan peluncuran rudal. Melalui kementerian luar negerinya, Inggris mendesak Korut menghentikan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik.
“Tindakan DPRK (Republik Rakyat Demokrasi Korea/nama resmi dari Korut) merupakan pelanggaran langsung terhadap beberapa resolusi dewan Keamanan,” tutur pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris, Mark Field, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2017).
Field menegaskan, peluncuran rudal tersebut menjadi ancaman keamanan regional dan internasional. “Saya meminta rezim Korut untuk mengubah arah dan fokus pada kesejahteraan rakyatnya, alih-alih mengejar secara ilegal program nuklir dan rudal balistiknya,” tambah Field.
Di saat yang sama, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga memberikan respon keras terhadap peluncuran rudal tersebut. Pada konferensi pers di Warsawa, Polandia, Trump menyebut bahwa terdapat hal-hal buruk yang AS pertimbangkan berkaitan dengan Korut.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in disebut juga mendiskusikan masalah peluncuran rudal Korut. Keduanya sepakat untuk bertemu di sela-sela KTT G20 nanti dan membahas masalah sanksi serta tekanan terhadap Korut akibat aksi provokasi negara tersebut.
(Emirald Julio)