JAKARTA – Situasi keamanan di Venezuela memburuk. Pemerintah Indonesia pun mempertimbangkan untuk memulangkan delegasi dan warga negaranya di Caracas. Demikian keterangan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Natsir kepada awak media di Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
“Hari ini kami akan melakukan rapat khusus untuk menyiapkan konfidensi baru jika situasi semakin memburuk, sebab kami dengar di sana sekarang sudah mulai diberlakukan pemadaman listrik dalam jangka waktu cukup panjang,” ungkapnya.
(Baca juga: Venezuela Memanas, AS Keluarkan Travel Warning dan Evakuasi Warganya)
Arrmanatha menjelaskan, pada dasarnya Indonesia sudah menetapkan sejumlah langkah apabila gejolak politik dalam negeri Venezuela memburuk secara drastis. Ia meyakinkan sejauh ini Kedutaan Besar RI di Caracas masih buka dengan segala macam keterbatasannya.
“Berbagai langkah sudah kami lakukan jika sewaktu-waktu diperlukan evakuasi. Tapi belum ada keputusan resmi soal itu,” sambungnya.
Menurut Tata, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan situasi di Caracas. Bahkan pemantauan sejatinya sudah dilakukan sejak mengetahui adanya gejolak politik di negara pimpinan Presiden Nicholas Maduro tersebut. Laporan secara intensif dikirim secara berkala oleh Menlu Venezuela maupun delegasi Indonesia di sana.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sudah lebih dulu memerintahkan seluruh staf kedutaan besarnya di Caracas untuk angkat kaki dari Venezuela. Selain itu, Negeri Paman Sam juga menerbitkan peringatan perjalanan (travel warning) agar warganya sementara waktu tidak mengunjungi negara Amerika Latin itu.
(Silviana Dharma)