Prosesnya melibatkan perundingan soal harga dan jika disepakati, ia akan menemui milisi ISIS di Suriah, membayar harga dan kemudian membawa perempuan tersebut.
"Harga perempuan Yazidi berkisar antara US$7.000 hingga US$15.000 (atau sekitar Rp93 juta hingga Rp200 juta)," kata Abu Shuja.
Ia menolak bahwa apa yang ia lakukan ini sama saja dengan membantu kelompok ISIS. "Uang dari penjualan para perempuan Yazidi tak pernah masuk ke kas organisasi atau ke para pemimpin mereka," katanya.
"Uang penjualan masuk ke kantong anggota atau milisi di lapangan. Para pemimpin ISIS tak mengetahui praktik ini."
Ada yang tak mau beli
REUTERS