UTTAR PRADESH - Sekira 100 anak meninggal di sebuah rumah sakit di Gorakhpur, negara bagian Uttar Pradesh, pekan lalu. Pengadilan India pun meminta pemerintah untuk menyerahkan laporan kematian mereka.
Pemerintah membantah laporan-laporan media yang sebelumnya menyebutkan penyebabnya adalah pemutusan suplai oksigen karena tagihan yang belum dibayar. Kematian puluhan anak itu dalam waktu 10 hari, tambah pemerintah, disebabkan encephalitis atau peradangan otak.
Keputusan pengadilan tinggi di Allahabad ini diambil setelah munculnya petisi yang meminta penyelidikan hukum atas hal yang sebenarnya terjadi di balik kematian anak-anak itu.
Awalnya adalah sekira pukul 20.00 waktu setempat, pada 9 Agustus lalu, seorang dokter mengabarkan petani bernama Brahmadev Yadav tentang kematian bayi laki-laki dan kondisi kritis bayi perempuannya.
Yadav (30) dan istrinya, Suman, memiliki bayi kembar setelah berupaya mempunyai anak selama delapan tahun terakhir. Bayi kembar itu baru berusia satu pekan.
Setelah didiagnosis mengalami demam, Yadav membawa dua bayinya ke Baba Raghav Das Medical College di Distrik Gorakhpur yang berada di Uttar Pradesh, negara bagian di India utara.
"Tidak ada yang memberitahu kami tentang isu oksigen," kata Yadav kepada wartawan BBC Hindi, Samiratmaj Misra, sembari terisak mengingat peristiwa tersebut.