Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bisnis Hate Speech Tak Ubah seperti Penjualan Narkotika!

Fahreza Rizky , Jurnalis-Sabtu, 26 Agustus 2017 |14:21 WIB
Bisnis <i>Hate Speech</i> Tak Ubah seperti Penjualan Narkotika!
foto: Illustrasi Okezone
A
A
A

"Kita perlu kurikulum untuk literasi medsos. Itu PR dan perlu waktu lama bikin (payung hukumnya). Sambil menunggu pemerintah, kita tetap jalan (memberi edukasi literasi medsos)," kata Ketua Mafindo Cabang Jakarta, Astari Yanuarti.

 (Baca juga: Saracen Disebut Didasari Motif Ekonomi, Eggy Sudjana Lebih Percaya Ada Faktor Politik)

‎Astari menilai, unsur pemerintah yang wajib memberikan edukasi mengenai penggunaan media sosial, satu di antaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ia meminta kementerian pimpinan Muhadjir Effendy itu membuat kurikulum mengenai literasi media sosial. Tujuannya agar generasi muda‎ dapat memilah informasi yang layak untuk dikonsumsi atau tidak. Mengingat, saat ini korban hoax semakin banyak dan penggunaan internet tidak diiringi pemberian edukasi mengenai medsos.

 (Baca juga: Komisi III DPR: Polisi Harus Libatkan PPATK Lacak Siapa yang Mendanai Saracen)

Sekadar informasi, Bareskrim Polri membongkar bisnis penyebaran kebencian dan SARA melalui media sosial. Kelompok tersebut bernama Saracen. Hingga saat ini akun yang tergabung didalamnya berjumlah ratusan ribu‎.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement