GAZA - Warga Gaza, Palestina, khusunya para pecinta film akhirnya bisa kembali menonton di bioskop setelah 3 dekade. Warga Gaza diketahui tak bisa menonton film di bioskop selama lebih dari 30 tahun lamanya akibat konflik yang terjadi. Namun, pada akhir pekan ini akhirnya warga bisa kembali menikmati hiburan tersebut.
Sebagaimana diwartakan Independent, Senin (28/8/2017), Bioskop Samer di Kota Gaza telah dibuka kembali untuk menerima tamu. Bioskop Samer sebelumnya telah ditutup pada tahun 1960-an. Pasca-dibuka kembali, bioskop ini langsung dipadati sekira 300 penonton baik pria maupun wanita.
Baca Juga: Palestina Selalu Mengalah, Mengapa Israel Terus Cari Gara-Gara?
Para penonton disuguhi film berjudul "Ten Years" atau sepuluh tahun. Film ini diketahui menceritakan tentang kehidupan para tahanan asal Palestina yang berada dipenjara di Israel. Pemeran utama dari film ini, Nermin Ziara bahkan turut hadir dan berbaur dengan penonton lainnya.
Kepada media, Ziara mengaku antusias dan bahagia atas kembali dibukanya Bioskop Samer.
"Kita sebagai orang Palestina perlu memiliki ruang seni yang luas. Masyarakat perlu berkembang melalui film dan dokumenter. Kita perlu hidup seperti manusia lainnya dengan bioskop, ruang publik dan taman," ujar Ziara.
Sekira 2 juta orang kini tinggal di bawah ancaman blokade Israel di Gaza. Upaya untuk kembali membuka bioskop sebelumnya pernah dilakukan pada 1995. Namun, bioskop tersebut berakhir dengan serangan granat oleh kelompok Islam radikal.
Di Gaza, kelompok radikal Hams diketahui memberlakukan pandangan konservatif yang mengharuskan pihak berwenang melaporkan setiap film yang akan diputar. Film tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Hamas sebelum diizinkan tayang.
Meskipun tak ada bioskop di Gaza, masyarakat Palestina sebelumnya tetap bisa menonton film yang ditampilkan di tempat-tempat tertentu seperti rumah warga selama bertahun-tahun. Panitia pemutaran film Ten Years, Ghada Salmi menyatakan, bahwa pemutaran film ini merupakan usaha secara simbolis untuk mengembalikan keberadaan bioskop di Gaza.
Baca Juga: Merdekakan Palestina, Indonesia Tak Bisa Tunggu 50 Tahun Lagi
(Rufki Ade Vinanda)