Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bahas Rudal Korut via Telefon, Trump - Abe Sepakat Tekan Kim Jong Un

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Selasa, 29 Agustus 2017 |11:40 WIB
Bahas Rudal Korut via Telefon, Trump - Abe Sepakat Tekan Kim Jong Un
PM Jepang Shinzo Abe memberikan keterangan soal pembicaraan telefon dengan Presiden AS Donald Trump yang membahas peluncuran rudal Korea Utara. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertelefon dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membahas uji coba rudal antarbenua Korea Utara (Korut). Negeri pimpinan Kim Jong Un tersebut kembali menembakkan rudal ke perairan Jepang.

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menyebut, Korut hari ini telah kembali menembakkan rudal ke arah wilayah Negeri Sakura. NHK melaporkan rudal tersebut terpecah menjadi 3 bagian dan jatuh di wilayah perairan di Hokkaido.

Akibat peluncuran rudal tersebut, sistem peringatan J-Alert milik Jepang berbunyi dan menandakan sinyal bahaya agar masyarakat berhati-hati. Sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (29/8/2017), rudal tersebut terbelah menjadi 3 bagian setelah ditembak oleh Militer Jepang.

BACA JUGA: Astaga! Korut Kembali Tembakkan Rudal Ke Arah Jepang

BACA JUGA: Kembali Luncurkan Rudal ke Perairan Jepang, Pemerintah Indonesia Kecam Tindakan Korut

Seperti dinukil dari Guardian, saat bertelefon selama 40 menit, Trump dan Abe sepakat untuk meningkatkan tekanan kepada Korea Utara setelah insiden terbaru penembakan rudal tersebut. PM Abe menyebut, langkah Korut belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan ancaman besar bagi keamanan Jepang. Kedua pemimpin negara juga setuju untuk meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat untuk membahas peluncuran rudal tersebut.

Trump menyatakan, Amerika Serikat berada 100 % di belakang Jepang. Presiden yang dilantik pada 20 Januari 2017 itu juga menekankan komitmen kuat negaranya untuk membela Jepang. Demikian disampaikan Abe kepada wartawan di Tokyo usai berbincang melalui telefon dengan Trump.

"Tindakan memalukan dengan menembakkan misil ke Jepang adalah hal yang tidak diduga sebelumnya, serius dan memberikan ancaman serta kerusakan terhadap keamanan dan perdamaian regional," ujar Abe. Ia juga menyebut, Pemerintah Jepang telah melayangkan protes resmi ke Pyongyang melalui Kedutaan Besar Jepang di Beijing.

BACA JUGA: Jepang Desak Peningkatan Tekanan terhadap Korea Utara

BACA JUGA: Sering Jadi Sasaran Rudal, Jepang Lelah Berdialog dengan Korea Utara

Ini merupakan misil ketiga yang ditembakkan Korut ke arah teritori Jepang. Misil pertama ditembakkan pada 1998 dan kedua pada 2009.

Abe menambahkan, Jepang akan meminta komunitas internasional meningkatkan tekanan terhadap Korut.

Pejabat Korea Selatan dan Jepang menjelaskan, misil yang ditembakkan Korut pada Selasa 29 Agustus sekira pukul 06.06 pagi waktu Jepang diperkirakan merupakan rudal terbaru berjarak menengah, Hwasong-12. Misil itu terbang melewati wilayah Hokkaido dan mendarat di perairan Pasifik sekira 1.180 km sebelah timur kepulauan Jepang. Hwasong-12 adalah tipe yang juga digunakan Korea Utara saat mengancam akan menembak wilayah Guam di AS.

Saat melewati wilayah Jepang, sistem peringatan J-Alert langsung menginstruksikan warga di kawasan utara untuk mencari tempat perlindungan.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement