Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putus Asa, Nyaris 20 ribu Warga Rohingya di Myanmar Kabur Cari Suaka ke Bangladesh

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2017 |10:18 WIB
Putus Asa, Nyaris 20 ribu Warga Rohingya di Myanmar Kabur Cari Suaka ke Bangladesh
Seorang perempuan Rohingya menggendong bayinya dan menunggu 3 hari di perbatasan untuk masuk Bangladesh. (Foto: BBC)
A
A
A

Selama beberapa tahun terakhir, Bangladesh telah menampung lebih dari 400 ribu pengungsi Rohingya yang kabur dari Myanmar. Pemerintah Bangladesh menetapkan kebijakan untuk menghalangi datangnya pengungsi baru dan berniat mendeportasi mereka yang tertangkap menyeberang.

"Mereka berada dalam kondisi yang amat putus asa," ujar Sanjukta Sahany, pengelola kantor IOM di selatan Kota Cox's Bazar, dekat perbatasan.

BACA JUGA: Astaga! India Klaim Akan Deportasi Semua Warga Rohingya
 

"Mereka amat membutuhkan makanan, perawatan kesehatan dan tempat penampungan. Mereka butuh setidaknya tempat bernaung," imbuh Sahany.

Sahany menjelaskan, di antara mereka yang menyeberang memiliki luka tembak dan luka bakar. Saat ditanya oleh petugas penyelamat, para pengungsi ini hanya memberikan tatapan kosong.

"Orang-orang amat trauma, semua terlihat jelas," tukasnya.

BACA JUGA: Tegas! Indonesia Harap Myanmar Utamakan Sisi Kemanusiaan Terkait Muslim Rohingya

PBB sendiri telah mengutuk keras serangan oleh ARSA tersebut. Di saat yang sama, PBB juga menekan Myanmar untuk melindung hidup warga sipil tanpa diskriminasi dan meminta Bangladesh menerima pengungsi yang melarikan diri akibat konflik militer.

Rakhine Utara telah ditutup sejak Oktober 2016 ketika sekelompok pejuang Rohingya menyerang beberapa pos penjagaan Myanmar. Insiden ini memantik respons militer, sehingga menyebabkan 87 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sambil dihantui bayangan pembunuhan, pemerkosaan dan desa-desa yang terbakar.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement