Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Luar Biasa! Muslim Rohingya di Jepang Turun ke Jalan Minta Bantuan Dunia Internasional

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Sabtu, 02 September 2017 |11:45 WIB
Luar Biasa! Muslim Rohingya di Jepang Turun ke Jalan Minta Bantuan Dunia Internasional
Muslim Rohingya di Jepang gelar demonstrasi. (Foto: Ist/Sindonews)
A
A
A

TOKYO - Sejumlah perwakilan dari minoritas etnis minoritas Rohingya yang berada di Jepang mengadakan demonstrasi di pusat kota Tokyo. Mereka meminta masyarakat internasional untuk mengakhiri bentrokan sektarian di Myanmar.

Menurut penyiar NHK, hampir 50 penduduk Jepang asal Rohingya, dengan mayoritas berasal dari kota Tatebayashi di Prefektur Gunma, mengadakan demonstrasi di distrik Shibuya, Tokyo.

Demonstransi damai itu berbaris melalui jalan-jalan di Tokyo, membawa sejumlah spanduk. Mereka mendesak pemerintah Myanmar untuk berhenti menyerang orang-orang yang tidak bersalah. Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk melakukan upaya untuk merekonsiliasi bentrokan dengan kekerasan.

"Kami meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Jepang untuk memberikan dukungan untuk perdamaian," teriak para demonstran seperti di sitat dari Sputnik, Sabtu (2/9/2017).

(Baca juga: 20 Ribu Muslim Rohingya Terdampar, Pelapor Khusus PBB Kecam Myanmar)

Pekan lalu, gerilyawan Muslim Rohingya menyerang pos keamanan di Rakhine. Serangan tersebut mendorong sebuah respon yang keras dari pihak berwenang, dengan bentrokan yang sedang berlangsung antara angkatan bersenjata Myanmar dan gerilyawan Muslim membunuh setidaknya 109 orang.

Lebih dari 18.000 pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak bentrokan etnik berkobar di negara bagian Rakhine, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

(Baca juga: Bahas Situasi Warga Rohingya, Menlu Retno Berdialog dengan Sekjen PBB)

Rakhine adalah situs bentrokan yang sering terjadi antara Muslim Myanmar dan Budha. Konflik yang dimulai sekitar satu abad yang lalu telah berangsur-angsur meningkat sejak 2011 sebelum mencapai puncaknya pada tahun 2012. Ketika itu ribuan keluarga Muslim mencari suaka di kamp-kamp pengungsian khusus di wilayah negara tersebut atau melarikan diri ke Bangladesh. Namun eskalasi lainnya dimulai pada 2016.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement