Negara-negara Baltik telah menyuarakan keprihatinan tentang latihan perang besar-besaran Rusia ini. Komentar Von der Leyen ini merupakan reaksi pertama politisi top Barat secara terbuka kepada Rusia karena NATO semula hanya mengharapkan latihan melibatkan tak lebih dari 13 ribu tentara.
Jumlah prediksi tentara Moskow yang akan dikerahkan dalam manuver besar-besaran di dekat wilayah NATO itu dianggap legal di bawah perjanjian internasional tentang latihan perang. Meski demikian, perlu pemantau internasional untuk memverifikasi jumlah pasukan yang terlibat nanti.
Rusia sebelumnya menyatakan bahwa pemantau internasional tidak diwajibkan karena jumlah tentara yang akan terlibat kurang dari 13 ribu personel.
Sementara itu, NATO menyatakan, upaya untuk meredam ketegangan telah dilakukan di mana Jenderal NATO, Petr Pavel, mengadakan pertemuan pertama dengan jenderal tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, di Azerbaijan pada Kamis 7 September.
(Rufki Ade Vinanda)