Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Negosiasi Mulus, Indonesia Segera Kirim Bantuan untuk Masyarakat Rohingya di Bangladesh

Harits Tryan Akhmad , Jurnalis-Jum'at, 08 September 2017 |13:28 WIB
Negosiasi Mulus, Indonesia Segera Kirim Bantuan untuk Masyarakat Rohingya di Bangladesh
Pengungsi Rohingya melintasi jalan berlumpur setelah menyeberangi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kepada masyarakat Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Untuk merealisasikan itu, Presiden Joko Widodo sudah menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui pemerintah Bangladesh.

"Pak Presiden menugaskan Menlu untuk ke Bangladesh. Sudah ada negosiasi, pembicaraan dengan pemerintah Bangladesh sudah dilakukan," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Hasil pertemuan antara pemerintah Bangladesh dengan menteri Retno pun positif. Laporan Menteri Retno ke Presiden Jokowi, pemerintah Bangladesh memberi sinyal positif atas rencana Indonesia memberi bantuan ke masyarakat Rohingya yang mengungsi di negara mereka.

"Nanti bu Menlu akan jelaskan lebih detail, tetapi intinya bu Menlu sudah laporan bahwa pemerintah Bangladesh senang mendapatkan bantuan itu," tutur Pratikno.

Pratikno menambahkan, bantuan tersebut rencananya dalam bentuk barang dan uang.

Seperti diberitakan, konflik pecah di Provinsi Rakhine, Myanmar sejak akhir Agustus 2017. Militer negara tersebut menyerang permukiman masyarakat Rohingya. Rumah-rumah dibakar dan warga ditembak membabi buta hingga korban jiwa berjatuhan.

Kondisi ini memaksa masyarakat yang turun temurun tinggal di Rakhine, mengungsi ke negara terdekat, Bangladesh. Ironisnya, jalan menuju Bangladesh juga sangat berbahaya karena dipasangi ranjau oleh militer Myanmar.

Pemerintah Myanmar mengklaim, aksi militer merupakan reaksi dari tindakan kelompok Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) yang menyerang pos-pos militer pemerintah pada 25 Agustus 2017. Pemerintah Myanmar menyebut yang mereka sasar adalah kelompok militan, meski faktanya anak-anak, orangtua dan wanita Rohingya menjadi korban serangan militer Myanmar.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement