Lalu di wilayah kediaman teman pamannya inilah Si Jampang bertemu istrinya yang merupakan gadis dari wilayah tersebut. Berniat meminang perempuan itu untuk dijadikan istri, Jampang selanjutnya meminta si empunya rumah untuk melamarkannya. Singkat cerita, Jampang pun menikah dengan gadis tersebut dan memiliki seorang anak.
Oleh bapak mertuanya, Jampang diberi kuasa untuk merawat sebidang tanah untuk digarap. Bersama istrinya, Si Jampang menggarap tanah, menanami lahan dengan padi, kacang, dan kelapa. Selain itu, Jampang juga menjual hasil kebun mertuanya ke pasar Tanah Abang.
(Hantoro)