Indonesia Kirim Bantuan ke Rohingya, Jokowi Apresiasi Semua Pihak Termasuk Myanmar dan Bangladesh
JAKARTA - Pemerintah Indonesia hari ini mengirim bantuan kepada warga Rohingya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah bekerjasama dengan pemerintah mengumpulkan bantuan kemanusiaan itu.
Hal itu disampaikan Jokowi saat melepaskan pengiriman bantuan dan relewan dari Indonesia untuk Rohingya di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2017).
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yang bersama-sama pemerintah baik masyarakat dari ormas, pemerintah daerah para pengusaha yang bersama-sama (memberikan bantuan)," kata Jokowi saat melepas bantuan.
Bantuan dari pemerintah RI di antaranya berupa makanan cepat saji, family kids, tangki air hingga tenda-tenda yang akan dipergunakan pengungsi Rohingya selama berada di pengungsian. Kemudian pakaian anak serta selimut. “Karena memang barang-barang inilah yang sangat diperlukan," ujar Presiden.
Bantuan dikirim langsung dengan empat pesawat Hercules milik TNI AU. Selain bantuan, ada 18 relawan diutus ke sana untuk mengawal serta menyalurkan bantuan langsung dari rakyat Indonesia sebagai solidaritas untuk warga Rohingya yang mengalami kekerasan dari junta militer Myanmar.
Kepala Negara memastikan bantuan tidak hanya diberikan kepada pengungsi yang telah berada di Cox-s Bazar, Bangladesh. Sebab, bantuan serupa juga akan diberikan kepada etnis Rohingya yang masih bertahan di Rakhine State, Myanmar.
"Nantinya akan juga mengirimkan bantuan bantuan untuk saudara-saudara kita para pengungsi dari Rakhine State yang ada baik yang ada di Myanmar atau yang berada di Bangladesh," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berterima kasih kepada pemerintah Bangladesh dan Myanmar yang telah memberikan akses agar bantuan dari Indonesia dapat masuk ke kedua negara itu.
"Kita harapkan nantinya ini akan sampai mendekati lokasi yang diinginkan kurang lebih 170 kilometer dari bandara yang ada kemudian baru diangkut dengan truk menuju ke lokasi pengungsi yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar," ujarnya.
(Salman Mardira)
