MADRID – Isu mengenai referendum kemerdekaan wilayah otonomi Catalunya kembali menghangat. Sebab, salah satu wilayah termakmur di Negeri Matador itu terus mengupayakan digelarnya referendum pada 1 Oktober 2017 meski otoritas Spanyol sudah meminta penangguhan.
BACA JUGA: Jaksa Spanyol Interogasi Lebih dari 700 Wali Kota di Catalan, Apa Sebab?
Pemerintah Spanyol akhirnya bertindak tegas terhadap administrator wilayah Catalunya. Madrid mengancam Pemerintah Daerah Catalunya untuk menanggalkan rencana referendum dalam 48 jam ke depan atau kehilangan hak penganggaran (budget).
Menteri Keuangan, Cristobal Montoro mengatakan, mekanisme tersebut sudah disepakati bahwa negara akan mengambil alih perputaran uang di Catalunya. Pemerintah berupaya agar Pemerintah Daerah Catalunya tidak menggunakan dana publik untuk menggelar referendum tersebut.
“Jika batas waktu itu tidak dipatuhi, maka pemerintah pusat akan mengambil alih sebagian besar pendanaan layanan publik yang esensial di Catalunya. Langkah ini dilakukan untuk menjamin tidak satu euro pun akan digunakan untuk mendanai aksi ilegal,” tukas Montor, dilansir BBC, Sabtu (16/9/2017).
BACA JUGA: Pemerintah Spanyol Minta MK Gagalkan Upaya Referendum Kemerdekaan Catalunya
Dana publik ditengarai menjadi pendorong Catalunya untuk merdeka. Sebab, selama bertahun-tahun mereka menyumbang uang dalam jumlah lebih besar kepada negara daripada yang digunakan untuk menyediakan layanan publik.