LONDON – Serangan teror kembali melanda Inggris. Sebuah ledakan terjadi di atas rangkaian kereta komuter di Stasiun Parsons Green, London, pada Jumat 15 September pagi waktu setempat. Setidaknya 29 orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas luka bakar.
BACA JUGA: Lukai Setidaknya 18 Orang, Ledakan di Stasiun London Dinyatakan sebagai Aksi Terorisme
Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May langsung meningkatkan status ancaman serangan teror di Inggris dari ‘parah’ menjadi ‘kritis’. Ketua Partai Konservatif itu mengatakan, militer akan turut membantu polisi dalam mengamankan masyarakat.
“Publik akan melihat lebih banyak polisi bersenjata di jaringan transportasi dan di jalan-jalan, untuk memberi perlindungan ekstra,” ujar Theresa May, sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (16/9/2017).
“Ini adalah langkah proporsional sekaligus masuk akal yang akan memberikan jaminan dan perlindungan ekstra sementara penyelidikan berlangsung,” sambung perempuan berusia 60 tahun tersebut.
Peningkatan status dari parah menjadi kritis secara tidak langsung berarti bahwa ancaman serangan teror sudah semakin nyata. Inggris sendiri masih memulihkan diri dari sejumlah serangan teror dalam setahun terakhir, seperti pengeboman di Manchester dan serangan teror di jembatan Westminster.
BACA JUGA: Gerak Cepat! Polisi London Buru Pelaku Ledakan Bom di Stasiun Parsons Green