Pihak sekolah sudah melaksanakan rapat untuk mengambil langkah terkait masalah tersebut. Dan dari hasil rapat diketahui ada 25 orang siswa SMP Negeri 5 yang terlibat di dalamnya.
"Dari 25 orang siswa itu kami klasifikasikan sehingga tingkat sanksinya akan berbeda-beda sesuai tingkat kesalahan atau perbuatan yang dilakukan di sana, dan dari yang ada, ternyata lima orang yang butuh penanganan secara khusus," jelas Hans
Kelima siswi tersebut, seorang di antaranya sebagai pelaku utama karena terlibat langsung perkelahian. Lainnya mengambil gambar, ada yang mengunggah ke media sosial dan ada yang bertindak sebagai provokator sehingga terjadi perkelahian. Alasan kedua siswi tersebut terlibat perkelahian karena dipicu oleh masalah asmara, saling berebut pacar.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Manado, Elisabeth Mononutu mengatakan, sudah membentuk tim yang terdiri dari wali kelas yang lama dan yang baru, wakil-wakil dan BK untuk menyelidiki masalah perkelahian tersebut.
"Nanti sesudah tim ini selesai merumuskan baru ada keputusannya. Ada 7 orang yang terlibat, kita tunggu saja dan kami akan memanggil orangtua mereka," pungkasnya.
(Salman Mardira)