"Oleh karena itu kita harus bekerja cepat," ujar Willem.
Ia melanjutkan, pihaknya memiliki tim untuk memonitor pengiriman bantuan ke Myanmar. Tim itu nantinya akan memastikan bantuan yang disalurkan pemerintah sampai di lokasi dan termanfaatkan kepada yang membutuhkan.
"Kita mengirimkan tim AJU. Tim AJU sudah berangkat," terang dia.
Sementara Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Salman Al-Farisi mengatakan, tidak semua warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Menurut dia, masih banyak warga Rohingya yang masih bertahan di negara bagian Rakhine.
Namun demikian, di sana para pengungsi tak berdiam diri di satu titik, melainkan terpencar-pencar. Hal itu berdampak pada sistem penyaluran bantuan kemanusiaan.
"Kita sebetulnya dalam rangka kerjasama, dalam waktu lalu Menlu sudah bicara dengan ICRC (Komite Internasional Palang Merah) dan sebagainya, sehingga nanti dalam penyalurannya pun kita akan bersama-sama dengan ICRC," terang Salman.