NEW YORK - Sebuah momen menarik terjadi di Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York. Momen menarik tersebut tepatnya terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan berpidato. Sebagaimana diketahui, dalam pidato perdananya di sidang tahunan PBB itu, Trump menyoroti tentang ancaman keamanan dunia termasuk isu Korea Utara (Korut).
Tepat ketika giliran Presiden Trump untuk berpidato diumumkan, Duta Besar (Dubes) atau perwakilan dari Korut memilih untuk walk out. Ketika Trump melangkah menuju podium, Dubes Ja Song-nam langsung bangkit dari kursinya dan pergi dari aula pertemuan. Saat itu, Dubes Ja diketahui mendapatkan tempat duduk di barisan paling depan.
Baca Juga: Kutuk Nuklir Korut, Sekjen PBB: Kita Tidak Boleh "Tutup Mata"
Sebagaimana dinukil dari Daily Mail, Rabu (20/9/2017), tak lama kemudian ajudan senior Ja Song-nam mengikuti jejaknya dan turut meninggalkan kursinya. Diketahui hanya tersisa asisten senior dari perwakilan Pyongyang yang berada di aula untuk mendengarkan pidato Trump. Walk out-nya Dubes Ja terabadikan dalam foto-foto berikut:
Dubes Ja Song-nam meninggalkan kursinya. (Foto: Reuters)
Dubes Ja Song-nam meninggalkan aula. (Foto: Reuters)
Dubes Ja Song-nam meninggalkan aula. (Foto: Reuters)
Kursi yang ditinggalkan Dubes Korut, Ja Song-nam. (Foto: Getty Images)
Kursi bagian depan kosong setelah ditinggalkan Dubes Korut, Ja Song-nam saat Presiden Trump berpidato. (Foto: Getty Images)
Pada pidatonya itu, Trump menyebut bahwa nuklir Korut telah mengancam keamanan dunia. Ia pun tidak segan untuk mengeluarkan ancamannya jika Korut masih terus melakukan tindakan provokasi. “Kami tidak memiliki pilihan lain selain menghancurkan Korea Utara sepenuhnya,” tegas Trump.
Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Setiap Hari Dunia Dipenuhi Ancaman Baru
Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Jika Kami Tidak Memiliki Pilihan Lain, AS Akan Hancurkan Korut
Presiden Trump bahkan kemudian memberikan nama panggilan kepada sang diktator muda Kim Jong-un dengan menyebutkan sebagai Manusia Roket. Ia bahkan meneybut pemimpin negara tertutup itu pada dasarnya sedang melakukan aksi bunuh diri.
“Manusia Roket (panggilan Kim oleh Trump) sedang melakukan misi bunuh diri untuk dirinya sendiri dan rezimnya,” terang orang nomor satu di AS itu.
(Rufki Ade Vinanda)