NEW YORK – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa PBB bertanggung jawab mengakhiri apartheid di Palestina yang disebabkan oleh Israel. Abbas menuturkan hal itu ketika ia memberikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Rabu 20 September 2017 waktu New York.
Sebagaimana dikutip dari Times of Israel, Kamis (21/9/2017) Abbas menyatakan bahwa PBB seharusnya dapat mengakhiri kebijakan Israel yang bersifat menghasut ketegangan agama dan memicu konflik agama yang berdarah. “Kami dipercayakan dan Anda dipercayakan untuk mengakhiri apartheid di Palestina. Dapatkah dunia menerima rezim apartheid di abad ke-21?” tanya Abbas dalam pidatonya.
“Apakah masyarakat internasional tunduk pada fakta bahwa Israel adalah negara di atas hukum? Kelanjutan pendudukan adalah aib bagi masyarakat internasional,” tegas Abbas.
“Tidak ada tempat lagi untuk negara Palestina dan ini tidak dapat diterima. Solusi dua negara dalam bahaya. Kami tidak bisa sebagai warga Palestina berdiam diri dalam menghadapi ancaman ini,” ujar Abbas.
BACA JUGA: Di Sela-Sela Sidang Majelis Umum PBB, Trump Dijadwalkan Bertemu Presiden Palestina
Pada pidatonya selama hampir 45 menit itu, Presiden Palestina mengajak “Quartet” untuk membantu proses perdamaian Timur Tengah. Quartet yang dimaksud di sini adalah Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa.
“Kami akan memberikan setiap kesempatan terhadap usaha yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump dan Quartet serta masyarakat internasional secara keseluruhan untuk mencapai kesepakatan bersejarah yang membawa solusi dua negara menuju kenyataan yang memungkinkan Palestina dengan ibu kotanya Yerusalem Timur untuk tinggal secara damai dan aman berdampingan dengan Israel,” tutur Abbas.
Sebelum pidato tersebut, Abbas sempat bertemu dengan Trump dan Presiden Palestina itu memberikan optimismenya bahwa Pemerintahan Amerika Serikat yang baru dapat menjadi penengah untuk mendamaikan Israel-Palestina. Abbas menyebut pertemuan itu membuat Palestina mendapatkan kepastian serta keyakinan bahwa mereka memang berada di ambang kedamaian yang sejati.
Trump juga memberikan respons yang positif terhadap pertemuan itu. “Kita memiliki kesempatan yang terbaik untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Saya pasti akan mencurahkan semua yang ada dalam hati dan jiwa saya untuk memastikan kesepakatan itu terjadi,” kata Trump kepada Abbas.
(Emirald Julio)