WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menyambut dengan tangan terbuka kunjungan Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy. Dalam pernyataan bersama, keduanya kompak menolak rencana penyelenggaraan referendum kemerdekaan di Wilayah Otonomi Catalunya.
BACA JUGA: Tegas! Ngotot Referendum Kemerdekaan, Pemerintah Spanyol Ancam Bekukan Keuangan Catalunya
“Saya mendukung Spanyol yang bersatu. Saya sungguh berpikir orang-orang Catalunya akan memilih tetap bersama Spanyol. Saya pikir akan sangat bodoh jika sebaliknya,” ujar Presiden Donald Trump, sebagaimana melansir dari Reuters, Rabu (27/9/2017).
“Akan sangat konyol jika Wilayah Otonomi Catalunya menyatakan merdeka dari Spanyol,” timpal PM Mariano Rajoy.
BACA JUGA: Jelang Referendum, Otoritas Spanyol Tangkapi Pejabat Tinggi Catalunya
Sementara itu, pihak Pemerintah Spanyol mengatakan polisi akan mengambil alih setiap tempat pemungutan suara (TPS) di Catalunya demi menghentikan rencana referendum kemerdekaan. Sebagaimana diberitakan, Catalunya berencana menggelar referendum pada 1 Oktober mendatang.
Rajoy sudah menyatakan referendum itu melanggar hukum. Mahkamah Konstitusi (MK) juga sudah meminta agar ditunda selama legalitas referendum sedang ditentukan. Kendati demikian, Pemerintah Otonomi Catalunya tetap kukuh menggelar referendum tersebut pada Minggu 1 Oktober.
BACA JUGA: Pemerintah Spanyol Minta MK Gagalkan Upaya Referendum Kemerdekaan Catalunya
Perwakilan Pemerintah Spanyol di Catalunya menuturkan, pihaknya sudah melakukan upaya yang cukup untuk mencegah referendum tersebut. Akibat tindakan preventif itu, Catalunya saat ini kekurangan komisi pemilihan, kotak suara, surat suara, sensus transparansi, dan alat mencoblos.
“Hari ini kita dapat menegaskan bahwa tidak akan ada referendum yang efektif di Catalunya. Semua logistik referendum sudah dibongkar,” tandas Perwakilan Pemerintah Spanyol, Enric Millo.
BACA JUGA: Wuih! Diancam Pemerintah Spanyol, 700 Walkot di Catalunya Tetap Dukung Referendum Kemerdekaan
Semua halang rintangan itu tidak mengikis keteguhan hati Pemerintah Otonomi Catalunya. Mereka bahkan siap untuk mendeklarasikan kemerdekaan dalam waktu 48 jam jika rakyat menyatakan ‘ya’ untuk lepas dari Spanyol.
Optimisme tersebut didukung oleh jajak pendapat terakhir. Setidaknya 40% suara ‘ya’ siap dikantongi. Sebab, mereka yang menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan siap memberi suara, sementara mereka yang menentang justru nampak enggan menggunakan hak pilihnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)