Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mayjen DI Pandjaitan yang Jadi Target karena Gagalkan Penyelundupan Senjata dan Pasrah saat Dibunuh

Fahmy Fotaleno , Jurnalis-Sabtu, 30 September 2017 |07:32 WIB
Mayjen DI Pandjaitan yang Jadi Target karena Gagalkan Penyelundupan Senjata dan Pasrah saat Dibunuh
Mayjen DI Pandjaitan (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Catherine sempat bertanya pada ayahnya soal apa yang terjadi. Tapi ayahnya bergeming. Sedangkan di lantai bawah, bunyi tembakan terus terdengar. Televisi, barang-barang koleksi kristal Ibu Panjaitan, dan barang lainnya hancur. Bahkan meja ikut terjungkal. Ayahnya memberi perintah kepada keluarganya, “Tiarap…tiarap,” kata Catherine menirukan ayahnya.

Sebelum menyerahkan diri ke para penculiknya, DI Pandjaitan sempat meminta Catherine menelepon Samosir, asisten Jenderal S. Parman. Usai itu, Catherine menghubungi Bambang, pacar sahabatnya. Tapi belum selesai pembicaraan, kabel telepon diputus.

Berseragam lengkap, kemudian DI Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang tentara berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri dan berdoa di garasi di sekeliling para penculiknya. Tak diacuhkan begitu, si tentara penculiknya memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat.

“Darah menyembur dari kepala Papi,” kata Catherine menceritakan kejadian yang terjadi di depan matanya. (fin)

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement