LAS VEGAS – Sekira 40.000 orang berkerumun saat Stephen Paddock, pelaku penembakan di Las Vegas, melepaskan tembakan dan membuat orang-orang panik melarikan diri dari tempat kejadian. Beberapa di antara mereka terinjak-injak, saat petugas penegak hukum berusaha mencari dan membunuh pria bersenjata tersebut. Para petugas konser yang berhamburan, beberapa di antaranya ada darah di pakaian mereka, mengembara di jalanan setelah serangan tersebut.
Polisi memastikan pelaku penembakan akhirnya bunuh diri sebelum tim SWAT masuk ke kamar hotel tempat ia meluncurkan aksi penembakannya itu.
"Kita akan coba lakukan sebaik mungkin dalam membuat responden pertama kembali berdiri serta merespons dan melakukan penyelidikan yang tepat untuk memastikan bahwa kita aman," kata Sheriff Lombardo, dilansir dari The Independent, Senin (2/10/2017).
BACA JUGA: Korban Penembakan di Las Vegas Bertambah, 50 Tewas dan 200 Luka-Luka
Sekadar diketahui, insiden berdarah ini terjadi saat konser musik country, Route 91, di dekat Mandalay Bay Hotel and Casino, Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Banyaknya korban membuat tragedi ini sebagai insiden penembakan terburuk sepanjang sejarah AS. Sebelumnya, predikat ini dilekatkan pada peristiwa penembakan di sebuah klub malam di Orlando, Juni 2016.