Raja Spanyol: Gelar Referendum, Otoritas Catalunya Lakukan Tindakan Tak Bertanggungjawab
MADRID – Raja Spanyol, Felipe VI menuding otoritas Catalunya telah mencoba memecah persatuan Spanyol dan membengkokkan hukum dan melakukan tindakan tak bertanggung jawab dengan menggelar referendum kemerdekaan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Raja Felipe mengatakan bahwa keputusan pihak berwenang di wilayah Catalunya untuk melakukan referendum kemerdekaan telah "merusak koeksistensi" di Catalunya.
"Otoritas Catalunya telah mengejek keterikatan dan perasaan solidaritas yang telah menyatukan Spanyol dan akan mempersatukan semua rakyat Spanyol. Perilaku mereka yang tidak bertanggung jawab itu bahkan bisa membahayakan stabilitas ekonomi dan sosial di Catalunya dan seluruh Spanyol,” kata Raja Felipe sebagaimana dikutip dari Guardian, Rabu (4/10/2017).
Dia mengatakan bahwa negara perlu memastikan tatanan konstitusional Spanyol dan berfungsinya institusi Catalunya dan peraturan hukum yang benar.
Raja Felipe menyampaikan pidatonya setelah puluhan ribu orang di seluruh Catalunya bergabung dalam demonstrasi dan pemogokan umum untuk menentang kekerasan polisi yang dilakukan guna membubarkan referendum.
Referendum tersebut telah membawa Spanyol ke dalam krisis konstitusi terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir. Insiden ini sekaligus menjadi ujian bagi Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy yang mengambil sikap keras terkait isu ini.
Raja Felipe mengatakan kerajaan memiliki komitmen kuat terhadap konstitusi Spanyol dan demokrasi, dan menggarisbawahi komitmennya terhadap kesatuan Spanyol. Dia sebelumnya bertemu PM Rajoy untuk membahas situasi di Catalunya.
(Rahman Asmardika)
