Para personel kedutaan AS di Havana mengalami serangan yang mengganggu pendengaran dan kerusakan fisik lain. Jumlah diplomat Amerika yang dikonfirmasi mengalami gejala sakit fisik akibat serangan tersebut telah meningkat menjadi 22 orang.
Kuba telah membantah terlibat dalam serangan tersebut dan melakukan penyelidikan sendiri. Rodriguez mengatakan bahwa Kuba sangat memprotes pengusiran tersebut, terlebih AS tidak memberikan informasi yang cukup kepada para penyelidik Kuba.
BACA JUGA: Dapat Serangan Sonik Misterius, AS Tarik Separuh Diplomatnya di Kuba
BACA JUGA: AS Tarik Staf Kedubes di Havana, Kuba: Ini Akan Mempengaruhi Hubungan Bilateral
Beberapa anggota parlemen Patai Republik AS berdarah Kuba, termasuk Senator A Marco Josio dan politisi lain, Ros-Lehtinen, telah mendesak agar diplomat Kuba ditendang keluar sebagai pembalasan atas serangan misterius di Havana.
Namun James Williams, presiden Engage Cuba, sebuah kelompok lobi pro-Kuba yang berbasis di Washington mengecam pengusiran 15 diplomat tersebut. ”Keputusan ini tampaknya murni bersifat politis, didorong oleh keinginan segelintir individu di Kongres untuk menghentikan kemajuan di antara kedua negara kita,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (4/10/2017).
BACA JUGA: Obama Tunjuk Dubes Kuba Pertama dalam 55 Tahun
Di Havana, para diplomat Washington juga sudah panik dengan menjual barang-barang mereka di situs penjualan di media sosial. Banyak yang bilang bahwa mereka kecewa karena diperintahkan untuk pergi.
Pejabat tinggi kedubes AS, Scott Hamilton, mengatakan bahwa dia juga akan pergi. ”Saya optimis dan berharap kami akan kembali suatu hari nanti, sebelum terlalu lama,” tulis dia di media sosial.”Hasta la proxima Cuba.”
(Rifa Nadia Nurfuadah)