Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ngeri! Senjata Nuklir Korut Bisa Tewaskan 2,1 Juta Warga Seoul dan Tokyo

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 06 Oktober 2017 |00:00 WIB
Ngeri! Senjata Nuklir Korut Bisa Tewaskan 2,1 Juta Warga Seoul dan Tokyo
Salah satu contoh hulu ledak nuklir milik Korea Utara yang ditinjau langsung Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un (Foto: Reuters)
A
A
A

SEOUL – Peperangan di Semenanjung Korea adalah hal terakhir yang coba dihindari oleh para pemimpin dunia meski situasi saat ini tetap tegang. Sebab, menurut studi terakhir, sedikitnya 2 juta orang akan kehilangan nyawanya andai Korea Utara menyerang Seoul (Korea Selatan) dan Tokyo (Jepang).

BACA JUGA: Ngeri! Jika Perang AS-Korut Pecah, 20 Ribu Orang di Korsel Terbunuh Setiap Harinya 

Studi tersebut dilaporkan oleh situs pemantau Korut, 38 North, yang ditulis oleh Michael J Zagurek Junior. Menurut perhitungannya, ledakan nuklir dari Korut di Seoul dan Tokyo dengan perkiraan persenjataan nuklir yang dimiliki Pyongyang, dapat menewaskan 2,1 juta orang dan melukai 7,7 juta lainnya.

Diwartakan Yonhap, Jumat (6/10/2017), angka tersebut bisa tercapai dengan asumsi Korut meluncurkan seluruh 25 senjata nuklir mereka terhadap Seoul dan Tokyo. Hulu ledak nuklir dari puluhan senjata itu diyakini memiliki kekuatan antara 15-250 kiloton.

BACA JUGA: Korut Tuding AS Umumkan Perang, Ternyata Ini Penyebabnya

Zagurek Junior menggunakan tiga jenis kemungkinan dari ledakan nuklir untuk memprediksi jumlah korban tewas, yakni 20, 50, dan 80%. Ia juga memperhitungkan sistem pertahanan yang dimiliki Korea Selatan, yaitu THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dan Aegis milik Jepang.

Kendati dua sistem antirudal itu dipakai untuk mempertahankan diri, jutaan korban tewas tetap tidak terhindarkan, menurut Zagurek Junior. Sebagai informasi, total populasi di Seoul saat ini mencapai 24,1 juta dan Tokyo berjumlah 37,9 juta orang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement