Kemudian sejumlah orang menyebutkan hanya 2 persen yang telah terjadi pergeseran, namun itu yang terdeteksi. Tapi yang berjualan online secara pribadi-pribadi, yang jumlahnya mencapai jutaan, lanjut Jokowi, apa bisa dicek satu per satu. Seperti pasang bajunya di Instagram, memasang masakan keluarga di Instagram dan Facebook.
“Apa bisa dipantau, enggak bisa. Gimana cara ngeceknya, kalau saya lihat dari jasa kurir seperti JNE dan Kantor Pos. Pengiriman naik 134 persen, ternyata betul ada lonjokan sangat besar, itulah pergeseran yang kita hadapi di bidang perekomonian,” ucapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, sambung Jokowi, di China sebanyak 30 persen lebih mal dan toko tutup. Karena terserang oleh penjualan secara online yang itu nanti akan masuk pada Indonesia.
“Kita semuanya harus siap. Seperti toko tutup, pemilik tidak sadar kenapa, karena di online lebih murah. Nanti yang menentukan pasar, sosial dan politik adalah generasi milinea, karena mereka mempengaruhi landscap global, nasional dan daerah,” tandasnya.
(Salman Mardira)