YOGYAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise mengaku prihatin masih banyak perempuan Indonesia yang mengalami kekerasan seksual. Ironisnya, korban kekerasan itu dialami remaja usia produktif.
Ia mengatakan hasil riset Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2016 lalu, terdapat 28 juta perempuan usia produktif mengalami kekerasan seksual. Mereka masih berusia 16 hingga 25 tahun
"Yang memprihatinkan, korban perempuan usia masih produktif itu hingga saat ini masih mengalami trauma," katanya saat peluncuran desa ramah anak dan perempuan di Balai Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (13/10/2017) sore.
Saat ini, kata dia, belum diketahui secara pasti jumlah kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan fisik, seksual, psikis, dan sosial di masyarakat. Ia berharap jumlah kekerasan terhadap perempuan sebagai korban menurun dibanding tahun lalu.
Hanya saja, kata dia, informasi yang diperoleh dari berbagai daerah melaporkan ada peningkatan jumlah kekerasan. Untuk itu, pihaknya mengajak supaya masyarakat sadar dan peduli supaya mengendalikan jumlah kekerasan terhadap perempuan.
Kementeriannya baru akan melakukan survei secara nasional khusus untuk melihat perkembangan kasus kekerasan pada perempuan ini, tahun depan. Apakah kekerasan dalam bentuk psikis, fisik, ataupun kekerasan seksual.