"Kan enggak salah kalau dia mau bicara, kalau konteksnya. Kalau (Anies) katakan 'sudah, kalian jangan kasih kesempatan (untuk non-pribumi)', nah itu salah. Dia bicara dalam konteks sejarah," imbuhnya.
Konteks sejarah tersebut menurut JK jangan dimaknai sebagai pernyataan diskriminatif. "Tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan," tutup JK.
Pagi ini, Anies memberikan klarifikasi mengenai isi pidato politik pertamanya tersebut. Ia mengatakan, Jakarta adalah kota yang paling dekat dengan penjajahan saat kolonialisme masih bekuasa di negeri ini. Dalam konteks itulah pernyataannya tentang pribumi harus dipahami.
"Kalau kota lain itu enggak lihat Belanda dari dekat. Yang liat Belanda dari jarak dekat siapa? Orang jakarta, coba kita di pelosok Indonesia, tau ada Belanda tapi liat depan mata? Enggak. Jadi yang liat (penjajah) depan mata itu kita orang Jakarta," kata Anies.
(Mufrod)