"Saya ingin sekali pulang, Yang Mulia. Namun, apa daya posisi saya sedang berada di dalam sel tahanan," katanya.
Selain hal itu, satu hal lain yang disesalkan Ali yakni dia tidak bisa mendampingi isterinya yang sebulan lagi akan melahirkan. Dua anak kesayangannya pun dikabarkan selalu mencari dirinya.
"Majelis Hakim, satu bulan lagi isteri saya akan melahirkan. Saya ingin sekali mencukur rambut anak saya dan menabur bunga di makam ayahanda yang saya cintai untuk pertama kalinya," katanya.
Ali pun meminta agar majelis hakim bersedia menjatuhkan hukuman seringan-ringannya. Dia mengaku benar-benar menyesal telah membuat status bernada ujaran kebencian itu.
Namun, nasi sudah jadi bubur. Apa yang dituai, itulah yang ditanam. Ali harus menanti vonis hakim dalam kegelisahan setelah sebelumnya dinyatakan bersalah melanggar Pasal 29 UU ITE Tahun 2008 tentang informasi elektronik atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti.