 
                “Wilayat al-Mashriq atau wilayat yang berorientasi timur (Lebanon, Palestina, Yordania, Suriah dan Irak) berhasil dihentikan, setidaknya dalam kasus Marawi dan di Filipina Selatan. Kita harus melanjutkan usaha agar memastikan ini tidak terjadi lagi,” jelas Heydarian mengenai ancaman ISIS di wilayah Mindanao.
BACA JUGA: Duterte Mampu Akhiri Pemberontakan di Mindanao
Namun walau Marawi sudah bebas, Dosen di La Salle University dan Atenao De Manila University itu menegaskan perjuangan untuk menghilangkan ekstremisme di Filipina masih jauh dari kata selesai. “Rekonstruksi di Marawi tampaknya akan menghadapi masalah. Kemarahan terhadap jalan buntu dalam negosiasi perdamaian akan muncul. Masalah kemiskinan di sana juga masih ada,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa kemiskinan juga menjadi faktor yang dapat memicu kembali munculnya gerakan ekstremisme. Pasalnya, kata Heydarian, peningkatan ekonomi hanya terasa di wilayah Manila dan tidak sampai ke wilayah selatan atau Mindanao sehingga “ekosistem” munculnya ekstremisme masih akan terasa di sana.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)