Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

OKEZONE STORY: Jelang Momen 28 Oktober, Mengungkap Ketegangan Kongres Pemuda II yang Diintai Puluhan Intel Belanda

Hantoro , Jurnalis-Sabtu, 21 Oktober 2017 |07:33 WIB
OKEZONE STORY: Jelang Momen 28 Oktober, Mengungkap Ketegangan Kongres Pemuda II yang Diintai Puluhan Intel Belanda
Salah satu diorama di Museum Sumpah Pemuda
A
A
A

(Baca: Momen 28 Oktober, Museum Sumpah Pemuda Dibanjiri Pengunjung)

Ketegangan ternyata tidak hanya sewaktu kongres. Di saat WR Supratman hendak memperkenalkan lagu 'Indonesia' juga mengalaminya. Takut jalannya kongres dihentikan para intel, sang ketua Soegondo Djojopuspito memutuskan agar lirik lagu 'Indonesia' tidak dinyanyikan.

Sebagaimana diketahui, teks lagu kebangsaan tersebut berisi ajakan rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri dari penjajah. Hal inilah yang dikhawatirkan, karena bisa mengancam para pemuda untuk bersatu di Kongres Pemuda II.

"Dan karena ada intelijen ini, ketua kongresnya meminta WR Supratman memperdengarkan saja lagu 'Indonesia', tidak dengan liriknya, setelah melihat teksnya. Ia menilai ini (jika lirik lagu 'Indonesia' dinyanyikan) bisa bahaya banget. Nanti pemuda bisa gagal bersatu. Nah, ini jangan sampai terjadi, karena kerugiannya bisa banyak banget," pungkas Bakti Ari.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement