JAKARTA – Peran Indonesia dalam upaya penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine telah mendapatkan pengakuan dunia, bahkan PBB pun memuji tindakan yang diambil Pemerintah RI dalam berdiplomasi dengan Pemerintah Myanmar untuk membantu situasi yang dihadapi etnis Rohingya. Karena itu, tidak heran jika diplomasi kemanusiaan yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Rakhine digarisbawahi sebagai salah satu pencapaian politik luar negeri selama tiga tahun Kabinet Kerja bertugas.
BACA JUGA: Membanggakan! Dunia Internasional Apresiasi Langkah Indonesia Terkait Krisis Rohingya
Sejak kekerasan kembali berkobar di Rakhine pada akhir Agustus lalu, Indonesia menjadi negara pertama yang berada di provinsi itu untuk memberikan bantuannya. Meski situasi di Rakhine sangatlah rumit, Indonesia memilih untuk bertindak, menjalankan mesin diplomasinya dan membantu para korban konflik.
“Kita tahu ada krisis kemanusiaan di Provinsi Rakhine, kita juga tahu ada kompleksitas masalah di situ. Melihat situasi yang rumit ini, Indonesia tidak memilih untuk duduk diam dan hanya berteriak. Indonesia memilih untuk menjalankan mesin diplomasinya dengan tujuan membantu para korban,” kata Menlu Retno saat menyampaikan pencapaian politik luar negeri Kabinet Kerja di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Kamis, (26/10/2017).
Tindakan Indonesia itu terlihat dari berbagai upaya diplomasi yang dihasilkan untuk meredakan situasi di Rakhine dan membantu meringankan penderitaan etnis Rohingya, baik di Rakhine maupun di Bangladesh. Indonesia mengusulkan formula 4+1 kepada Pemerintah Myanmar sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan di Rakhine dan menjembatani komunikasi antara Bangladesh dan Myanmar.