Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Referendum Timbulkan Krisis, Presiden Kurdistan Irak Nyatakan Mundur dari Jabatannya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 30 Oktober 2017 |07:41 WIB
Referendum Timbulkan Krisis, Presiden Kurdistan Irak Nyatakan Mundur dari Jabatannya
Pemimpin Kurdistan Irak, Masoud Barzani. (Foto: Reuters)
A
A
A

ERBIL – Pemimpin Kurdistan Irak, Masoud Barzani mengatakan akan menyerahkan posisinya sebagai presiden dan meletakkan jabatannya pada 1 November. Keputusan itu diambil Barzani setelah referendum kemerdekaan Kurdi yang diperjuangkannya justru berbalik dan menimbulkan krisis regional.

BACA JUGA: Khawatir Bentrokan dengan Irak Makin Panjang, Kurdi Tunda Deklarasi Kemerdekaan

Keputusan Barzani juga menimbulkan drama dan menyebabkan Parlemen Kurdi diserbu demonstran bersenjata saat menyetujui pengunduran diri dari pemimpin Kurdi itu. Situasi tersebut membuat para anggota parlemen membarikade kantor mereka sampai Minggu malam, 29 Oktober.

Dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak pasukan Irak melancarkan serangan mendadak untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Kurdi pada 16 Oktober, Barzani menegaskan bahwa dia tidak akan memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden setelah 1 November mendatang "dalam kondisi apapun".

"Saya adalah Masoud Barzani yang sama, saya adalah seorang Peshmerga dan akan terus membantu rakyat saya dalam perjuangan kemerdekaan mereka," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Senin (30/10/2017).

Dalam pidatonya, Barzani dengan tegas mempertahankan keputusannya untuk mengadakan referendum 25 September, yang hasilnya "tidak akan pernah bisa dihapus". Pemungutan suara itu menghasilkan dukungan yang sangat besar untuk kemerdekaan Kurdi dan memicu aksi militer oleh pemerintah Baghdad dan ancaman dari negara tetangga Turki dan Iran.

Dia menambahkan bahwa serangan Irak terhadap Kirkuk dan wilayah Kurdi lainnya telah memastikan posisinya bahwa Baghdad tidak lagi percaya pada federalisme dan malah ingin membatasi hak-hak Kurdi.

Barzani telah memutuskan untuk meletakkan jabatannya tanpa menunggu pemilihan umum  yang rencananya digelar pada 1 November. Pria yang telah mengampanyekan kemerdekaan Kurdistan selama hampir empat dekade itu juga telah mengirim surat kepada parlemen untuk mengambil langkah guna mengisi kekosongan kekuasaan.

BACA JUGA: Waduh! PM Irak Malah Tolak Tawaran KRG untuk Pembekuan Hasil Referendum, Kenapa Ya?

Pengunduran dirinya dapat membantu memfasilitasi rekonsiliasi antara Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) dengan pemerintah pusat Irak. Hubungan kedua belah pihak memanas menyusul referendum kemerdekaan Kurdi yang digelar bulan lalu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement