ERBIL – Ketegangan antara Kurdistan dan Irak terkait kemerdekaan tampaknya telah mencapai puncak dengan inisiatif Kurdistan untuk “mengalah”. Dua partai besar di negara bagian Irak tersebut mengklaim siap membuka dialog tanpa syarat terkait konstitusi Kurdistan dengan pemerintah pusat.
Sebagaimana dikutip dari UPI, Senin (23/10/2017) Partai Serikat Patriotik Kurdistan dan Partai Demokrat Kurdistan menyatakan bahwa mereka akan melepaskan rencana agenda Kurdistan yang berencana memerdekakan diri dari Irak. Kedua partai juga bahkan mengklaim siap membuka dialog dengan Pemerintah Irak.
Baca juga: Tegas! Turki Ancam Sanksi Jika Kurdi Keukeuh Lakukan Referendum Kemerdekaan
“Dengan ini kami menyatakan kepada semua pihak bahwa kami siap berdialog tanpa syarat berdasarkan konstitusi, jauh dari menerapkan kebijakan de facto, serangan atau arogansi militer,” tulis pernyataan yang dirilis kedua partai besar di Kurdistan tersebut.
Kedua partai tersebut menyebut, pemerintah Irak perlu duduk bersama demi membahas pengakuan hak-hak bangsa Kurdistan. “Untuk tujuan ini, Pemerintah Kurdistan akan mewakili bangsa Kurdistan,” tambah pernyataan itu.
Baca juga: Pasukan keamanan Irak meluncurkan sebuah “operasi besar” di wilayah Kirkuk yang dikuasai Kurdi
Partai Serikat Patriotik Kurdistan dan Partai Demokrat Kurdistan dilaporkan telah bertemu dengan 30 partai lainnya di wilayah negara bagian tersebut. Hal itu dilakukan usai ratusan ribu orang meninggalkan rumahnya di Kota Kirkuk pasca-serangan pasukan Irak di sana.