“Kami selalu menantikan dialog tapi pihak Irak memilih logika militer,” klaim Pemerintah Kurdistan.
Baca juga: Luncurkan Operasi Besar, Pasukan Irak Konfrontasi Senjata dengan Kurdi di Kirkuk
Walau sudah ingin membuka dialog, Irak menyatakan siap berdiskusi dengan pihak Kurdistan namun dengan syarat khusus. “ Mengadakan pembicaraan dengan Baghdad dipastikan dengan syarat, yaitu integritas Irak, konstitusi, penyerahan pelabuhan perbatasan, bandara, kekayaan negara, pasukan Peshmerga, badan keamanan Kurdi, penguatan hukum di daerah yang disengketakan dan mencegah langkah yang mungkin diambil oleh Wilayah Kurdistan,” papar juru bicara Pemerintah Irak, Saad al-Hadithi, pada akhir pekan lalu.
Memanasnya hubungan Kurdistan dengan pemerintah pusat di Irak berawal ketika negara bagian tersebut mengadakan referendum kemerdekaan. Terhitung ada 93 persen warga Kurdistan yang setuju agar wilayah mereka berpisah dengan Irak.
Hal ini tentu saja memicu kegeraman dari pihak Irak. Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi menyatakan referendum itu ilegal dan Amerika Serikat pun mengklaim tidak mengakui referendum tersebut.
(Emirald Julio)