Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tewaskan 8 Orang, ISIS Klaim Dalangi Teror Truk di New York

Djanti Virantika , Jurnalis-Jum'at, 03 November 2017 |15:06 WIB
Tewaskan 8 Orang, ISIS Klaim Dalangi Teror Truk di New York
Kendaraan yang digunakan Sayfullo Saipov saat melancarkan aksinya di New York. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang terjadi di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa 31 Oktober 2017 sore waktu setempat. Teror tersebut diketahui dilakukan oleh seorang pria keturunan Uzbekistan, Sayfullo Saipov.

Sebagaimana diwartakan The Telegraph, Jumat (3/11/2017), ISIS mengklaim Sayfullo Saipov merupakan salah satu dari anggota mereka. Hal ini diutarakan dua hari setelah teror yang menewaskan delapan orang itu terjadi.

ISIS bahkan menjadikan klaim tersebut sebagai salah satu artikel di surat kabar mingguan mereka, Al-Naba. Dalam surat kabar itu mereka mengatakan bahwa salah satu tentaranya berhasil menyerang sejumlah orang di sebuah jalan di New York City.

BACA JUGA: Sebuah Catatan Atas Nama ISIS Ditemukan di Truk Pelaku Teror New York

Klaim ini dirilis setelah Presiden AS, Donald Trump, meminta Saipov ditahan di penjara Guantanamo. Tak hanya itu, ia juga terancam hukuman maksimal seumur hidup di penjara atau hukuman mati.

Hukuman ini disampaikan jaksa setelah ia terbukti bersalah. Sejauh ini, jaksa telah mengumumkan dua tuntutan federal untuknya, yakni memberikan dukungan material dan sumber daya ke organisasi teroris asing, serta melakukan kekerasan dan perusakan kendaraan bermotor.

Dengan dua dakwaan tersebut, Saipov dapat dihukum mati. Meski begitu, kasus hukuman mati saat ini sangat jarang terjadi di New York. Bahkan, di beberapa negara bagian, hukuman tersebut telah dihapuskan.

"Saya bukan seseorang yang percaya hukuman mati. Saya percaya, dalam kasus ini pelaku harus akan membusuk di penjara selama sisa hidupnya," kata Wali Kota New York, Bill de Blasio.

BACA JUGA: Cegah Serangan Teror New York Berulang, Trump Janji Mengetatkan Pemeriksaan

Dalam penyelidikan yang dilakukan, Saipov diketahui telah merencanakan serangan tersebut selama setahun. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan teror tersebut saat Halloween karena ingin membunuh orang sebanyak mungkin.

"Dia tampaknya telah mengikuti instruksi yang dikeluarkan ISIS di saluran media sosialnya," kata wakil komisaris polisi New York untuk intelijen dan kontra-terorisme, John Miller.

BACA JUGA: Turut Berduka, Presiden Uzbekistan Siap Bantu Penyelidikan Teror Truk New York

Menurut media setempat, The New York Times, Saipov adalah seorang akuntan terdidik dari sebuah keluarga kaya yang memenangkan lotre kartu hijau, lalu pindah ke Ohio. Ia kemudian bekerja sebagai sopir truk. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement