BEIRUT – Arab Saudi menuduh Lebanon telah mengumumkan perang terhadap Negara Petrodolar itu beberapa hari setelah Perdana Menteri (PM) Lebanon, Said Hariri mengumumkan pengunduran dirinya. Arab Saudi menuding pernyataan perang itu dipicu agresi yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
BACA JUGA: Terungkap! PM Lebanon Dapat Informasi Rencana Pembunuhannya Sebelum Mengundurkan Diri
Lebanon telah didorong ke pusat persaingan regional antara Arab Saudi dan Iran sejak PM Said Hariri yang dekat dengan Riyadh mengundurkan diri secara tiba-tiba di tengah kunjungannya ke Arab Saudi akhir pekan lalu. Dalam pidato pengunduran diri yang disampaikannya dari Riyadh, Hariri menyalahkan Iran dan Hizbullah yang dituduh telah ikut campur dalam urusan negara-negara Arab dan menyebabkan kekacauan di kawasan.
Diwartakan Reuters, Selasa (7/11/2017), Menteri Urusan Teluk Arab Saudi, Thamer al-Sabhan mengatakan, “Pemerintah Lebanon akan ditangani karena telah mengumumkan perang kepada Arab Saudi” karena apa yang dia sebut sebagai agresi Hizbullah. Dia juga menyalahkan Hariri dan pemerintahannya yang dinilai gagal menangani masalah terkait Hizbullah selama menjabat sebagai perdana menteri.
"Rakyat Lebanon harus tahu semua risiko ini dan bekerja untuk memperbaiki masalah sebelum mereka mencapai titik yang tidak dapat diperbaiki lagi," ancam Al-Sabhan dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Arabiya.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah apa yang akan diambil Riyadh terhadap Lebanon. Pemerintah Lebanon pun belum memberikan komentar mengenai ancaman dari Arab Saudi tersebut.
Pengunduran diri Hariri dikhawatirkan akan lebih jauh lagi menimbulkan ketidakstabilan di Lebanon dan kawasan Timur tengah. Meski pihak berwenang Lebanon mengatakan pada hari Senin bahwa lembaga keuangan negara tersebut dapat mengatasi pengunduran diri Hariri dan tidak berdampak besar stabilitas mata uang Lebanon, nyatanya nilai obligasi Lebanon mengalami penurunan.
BACA JUGA: Pasca Pengunduran Diri PM Hariri, Bahrain Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon
Para pemimpin Lebanon meminta semua pihak dan partai yang berseteru di Parlemen untuk tetap tenang dan dapat mencapai konsensus dan menemukan pengganti Hariri. Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan tidak akan menerima pengunduran diri Hariri sebelum putra dari mendiang PM Rafiq Hariri itu kembali ke Lebanon.
(Rahman Asmardika)