BEIJING - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melakukan kunjungan resmi pertamanya ke China di tengah ketegangan antarkawasan. Presiden Trump mendarat dengan selamat di Beijing dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping dalam kunjungan selama 2 hari itu.
Sebagaimana diwartakan Epson Guardian, Rabu (8/11/2017), Presiden Xi telah menyiapkan sebuah upacara penyambutan yang mewah. Bahkan, Otoritas China menggelar karpet merah khusus bagi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu. Selain itu, Presiden Xi juga berencana untuk mengajak Trump melakukan tur wisata di kota terlarang.
BACA JUGA: Trump Yakin Jepang Mampu Tembak Jatuh Rudal Korut
BACA JUGA: Tur ke Asia, Presiden Trump Akan Tinggal Lebih Lama di Filipina
Melalui unggahan di akun Twitter resminya, Presiden Trump mengaku antusias untuk datang ke China dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. "Meninggalkan Korea Selatan (Korsel) dan sekarang bergerak ke China. Tak sabar untuk bisa bertemu dengan Presiden Xi," tulis Trump dalam unggahannya.
Leaving South Korea now heading to China. Looking very much forward to meeting and being with President Xi!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 8, 2017
Kunjungan tersebut dilakukan Trump hanya berselang beberapa jam setelah ia berbicara kepada Majelis Nasional Korsel. Dalam pidatonya tersebut, Trump mengatakan, bahwa ia telah meminta China untuk berhenti mendukung Korea Utara (Korut).
Dalam kunjungan di Ngeri Tirai Bambu, isu Korut tentu saja masih menjadi topik pembahasan utama. Namun, Presiden Trump dan Xi juga akan membicarakan isu lainnya seperti kerjasama perdagangan antarkedua negara.
BACA JUGA: Tiba di Korsel, Trump Masih Usung Isu Krisis Nuklir Korea Utara
Sebagaimana diketahui, kunjungan Trump ke China merupakan bagian dari tur ke Asia yang berlangsung selama 12 hari. Selain China, negara-negara lain yang dikunjungi Trump adalah Jepang, Korsel, Filipina dan Vietnam.
Presiden Trump tiba di China. (Foto: Epson Guardian)
Jepang diketahui menjadi negara pertama yang dikunjungi pria berusia 71 tahun itu sebelum bertolak ke Korsel dan kini tiba di Negeri Tirai Bambu. Dari 3 negara yang sudah dikunjungi itu, isu krisis nuklir Korut selalu menjadi topik utama pembahasan.
BACA JUGA: Jadi Tamu Istimewa, China Buka Kota Terlarang untuk Trump dan Keluarga
Tur ke Asia kali ini bertujuan untuk menguatkan komitmen AS untuk meningkatkan kerjasama dengan sekutunya di kawasan Pasifik. Kunjungan ke China ini juga merupakan kunjungan balasan Trump guna memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Pemimpin Negeri Panda itu telah mengundang Trump untuk datang ke negaranya saat ia mengunjungi Washington pada April lalu.
(Rufki Ade Vinanda)