JAKARTA - Partai Gerindra memastikan tidak akan mengusung Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018. Pasalnya, Khofifah bagian dari pemerintah, sedangkan Gerindra memilih menjadi oposisi.
Dukungan Gerindra untuk Pilgub Jatim akhirnya diberikan kepada Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti. "Pasti ke La Nyalla dong," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono kepada Okezone, Rabu (8/11/2017).
Selain itu, Arief menuturkan bahwa figur La Nyalla dapat mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jawa Timur pada Pilpres 2019 mendatang. "Pasti bisa dong (mendongkrak elektabilitas Prabowo)," jelas dia,
Arief mengungkapkan, Gerindra tak jadi mengusung Khofifah lantaran parpol pendukung pemerintah ikut mendukung Ketua Umum Muslimat NU itu. Contohnya ialah Nasdem, Golkar, dan sebagainya.
Sementara itu, kemungkinan Gerindra mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga sudah tidak ada. Pasalnya PDI-P dan PKB yang merepresentasikan parpol pendukung pemerintah telah bersatu di sana.
Karena itu, pilihan yang paling realistis adalah mengusung La Nyalla dalam pesta demokrasi tahun depan ini. "Nah kalau Gerindra usung La Nyalla yang sudah berstempel Gerindra dan Prabowo maka sudah jelas kader-kader Gerindra dan partai pengusung lainnya akan bekerja keras untuk memenangkan La Nyalla dengan mengunakan program-program Pak Prabowo," terang Arief.
Arief melanjutkan, pertarungan Pilgub Jatim akan seru karena Gerindra telah mengambil sikap mendukung figur yang jelas garisnya berada di luar pemerintahan. Sementara dua lawannya, yakni Khofifah dan Gus Ipul didukung oleh parpol pemerintah.