"Janji utama Daw Suu adalah repatriasi, rekonstruksi dan rehabilitasi, serta pembangunan ekonomi. Mereka akan menyiapkan infrastruktur agar pengungsi bisa pulang dengan selamat," sambung Menlu Retno.
Pemulangan paling lambat terjadi dalam jangka waktu dua bulan setelah kelompok kerja terbentuk. Banyak negara yang siap untuk membantu. Indonesia sendiri, menurut Menlu Retno, akan mendukung.
BACA JUGA: Menlu Pastikan Indonesia Terus Bergerak Bantu Selesaikan Krisis Rakhine
Diplomat kelahiran Semarang itu menyampaikan, mekanisme pemulangan tergantung dari kedua negara. Akan tetapi, Indonesia menekankan agar keamanan para pengungsi terjamin.
"Kita bicara banyak tentang Rakhine di KTT ASEM. Saya tekankan pentingnya jaminan keamanan saat kembali. Kalau keamanan tidak dijamin maka kita sangat khawatir akan terjadi lagi (krisis kemanusiaan)," tutup Menlu Retno.
(Rifa Nadia Nurfuadah)