DHAKA - Pemerintah Bangladesh dilaporkan berencana menggunakan sebuah pulau terpencil di negaranya untuk menjadi tempat tinggal sementara bagi para pengungsi Rohingya. Proyek pembangunan tempat tinggal bagi Rohingya itu nilainya ditaksir mencapai USD280 juta.
Pulau terpencil tersebut rencananya akan digunakan untuk menampung sekira 100 ribu Rohingya. Sebagaimana dinukil dari Reuters, Rabu (29/11/2017), pulau terpencil yang akan disulap menjadi penampungan itu terletak di dekat Teluk Benggala. Keputusan ini sendiri diambil Pemerintah Bangladesh tak lama setelah mereka sepakat dengan Myanmar untuk memulangkan Rohingya.
BACA JUGA: PBB Akan Gelar Sidang Terkait Rohingya pada Pekan Depan
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina menyetujui rencana untuk mengembangkan Pulau Bhashan Char, yang juga dikenal dengan sebutan Thenger Char sebagai lokasi tinggal para pengungsi. Menteri Perencanaan Mustafa Kamal mengatakan, akan membutuhkan waktu untuk mengembalikan para pengungsi sehingga dibutuhkan tempat yang aman untuk menampung mereka.
Sebagaimana diketahui terdapat lebih dari 600 ribu Rohingya yang menyeberang ke Bangldesh dan tak mungkin dipulangkan ke Myanmar dalam waktu singkat. Rencananya proyek ini sendiri akan selesai pada 2019. Bangladesh dan Myanmar akan memulai pemulangan Rohingya pada 2 bulan mendatang atau awal 2018.
"Banyak orang Rohingya hidup dalam kondisi yang mengerikan," ujar Menteri Kamal.
BACA JUGA: Sepakat dengan Myanmar, Bangladesh Akan Pulangkan Rohingya Dibantu UNHCR