Pada September, Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali telah mengajukan proposal untuk mendapatkan dukungan internasional terkait rencana mengangkut Rohingya ke pulau penampungan tersebut. Rencana ini sendiri tak terlepas dari kritik para aktivis kemanusiaan.
Para aktivis kemanusiaan menilai jika pulau yang disodorkan Bangladesh itu tak layak dihuni manusia. Pulau Bhashan Char diketahui memiliki tanah berlumpur di dekat lepas pantai delta. Butuh waktu 2 jam dengan mengendarai kapal untuk menuju pulau tersebut dari pemukiman terdekat.
BACA JUGA: Apresiasi Kesepakatan Pemulangan Rohingya, Menlu Retno: Jaminan Keamanan Amat Penting
Sementara itu, Pemerintah Bangladesh menyebut, kondisi tidak layak di Pulau Bhashan Char terjadi sekira 11 tahun lalu. Rencana usulan untuk membuat pulau itu menjadi penampungan pengungsi pertama kali dicetuskan pada 2015 dan kembali diangkat baru-baru ini. Sebelum terjadi eksodus besar-besaran diketahui telah terdapat 300 ribu Rohingya yang telah berada di Bangladesh.
(Rufki Ade Vinanda)