Di sisi lain, Fahri menilai aksi 411 dan 212 tahun lalu lebih semangat dari hari ini. “Ini mngkin dulu setannya masih ada. Setan itu selalu ada, dia musuh abadi kita, kita berkumpul kemari dalam rangka permusuhan abadi kepada setan, kita enggak pernah berhenti memusuhinya sampai kiamat,” katanya.
Fahri menceritakan kenangannya saat berorasi di depan massa aksi 411 pada November 2017 yang menuntut dipenjarakannya Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
“Saya dapat info saya akan ditangkap karena ujaran kebencian. Karena saya memberitahu cara jatuhkan presiden, jatuhkan presiden konstitusional. Saya tidak tahu kenapa eggak ditangkap” ujarnya.
Fahri juga menyebutkan bahwa ektremisme bukan karakter umat Islam. Ekstrem, menurut dia, adalah proyek barat untuk memecah belah, bukan karakter umat Islam.
(Salman Mardira)