Akan tetapi, lanjut Anne, ada hikmah di balik setiap musibah. Awalnya, warga di kampung tersebut menutup diri untuk pemberian vaksinasi, saat ini perlahan-lahan sudah mulai membuka diri. Hal itu, tentunya karena kerja sama semua pihak lintas sektoral.
"Alhamdulillah, sekarang sedikit demi sedikit pemahaman warga di Desa Cisalada soal vaksinasi sudah berubah. Warga sudah mau divaksin meskipun belum 100 persen," kata dia menambahkan.
Untuk pengobatan, pihaknya sudah menyiapkannya. Sesuai prosedur yang berlaku. Sekedar informasi, lanjut Anne, upaya pencegahan penularan penyakit ini cukup mudah. Salah satunya, dengan membiasakan pola hidup bersih. Karena, tubuh dan lingkungan yang kotor bisa jadi sarang penyakit.
Jika ada tanda-tanda anggota keluarga yang demam tinggi, nyeri di daerah tenggorokan, ada pembengkakan getah bening, serta lemas, diwaspadai sebagai Suspect difteri. Makanya, harus segera dibawa berobat ke bidan ataupun dokter terdekat.
Dia menambahkan, Difteri merupakan penyakit menular dan hanya bisa disembuhkan dengan imunisasi DPT (difteri, pertusis dan tetanus). Penyakit ini, menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, terutama anak-anak.
Apalagi, jika mereka belum pernah divaksin. Bakteri dari penyakit tersebut, akan membuat gangguan di sistem pernafasan dan gangguan otot jantung. Yang terparah, bisa menyebabkan kematian.
(Fiddy Anggriawan )