Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jawa Barat KLB Difteri, Dinkes Indramayu: Jika Ada Tanda-Tanda, Segera ke Rumah Sakit

Dwi Ayu Artantiani , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2017 |15:32 WIB
Jawa Barat KLB Difteri, Dinkes Indramayu: Jika Ada Tanda-Tanda, Segera ke Rumah Sakit
Imunisasi untuk Mencegah Difteri (foto: Rahmad/Antara)
A
A
A

INDRAMAYU - Status kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jawa Barat, membuat seluruh Dinas Kesehatan yang berada di Jawa Barat terus berbenah. Bahkan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk segera menangani wabah difteri yang telah berstatus KLB tersebut.

Difteri adalah infeksi bakteri yang biasanya mempengaruhi selaput lendir di tenggorokan. Sementara, Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat hingga Desember 2017 sebanyak 116 kasus difteri dengan jumlah kematian sebanyak 13 kasus.

(Baca Juga: Waspada! Purwakarta Punya Riwayat KLB Difteri‎)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara mengungkapkan, masa inkubasi penyakit difteri ini 2 sampai 5 hari, masa penularan penderita 2 sampai 4 minggu sejak masa inkubasi (masa inkubasi adalah masa mulai pasien tertular hingga timbulnya gejala). Sedangkan, untuk pembagian difteri biasanya berdasarkan berat ringannya infeksi.

"Infeksi ringan adalah bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan,infeksi sedang adalah bila pseudomembran telah menyerang sampai faring dan infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti radang otot jantung, kelemahan anggota gerak dan radang ginjal," paparnya, Kamis (7/12/2017).

Menurut Deden, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya masyarakat yang terjangkit wabah difteri, ia pun berharap wabah tersebut tidak menyerang masyarakat di Kabupaten Indramayu. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan upaya pencegahan dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan.

(Baca Juga: Sepanjang 2017, Kasus Difteri Paling Banyak Ditemukan di Pasuruan)

Deden menyebutkan pada 2016 sebanyak dua kasus difteri terjadi di Indramayu beruntung penderita masih bisa tertolong. Dengan jumlah ini, Kabupaten Indramayu bukan termasuk daerah rawan wabah difteri akan tetapi antisipasi dini perlu dilakukan.

"Masyarakat juga diimbau apabila ada panas dan nyeri nelan yang hebat hingga adanya kelainan suara nafas segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat," pungkasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement