Amerika Serikat sendiri berulang kali menyatakan ingin isu Korea Utara diselesaikan lewat jalur diplomatik, yakni perundingan. Meski demikian, semua opsi sudah tersedia di meja termasuk agresi militer apabila Korea Utara tidak kunjung mau mengurangi persenjataan nuklir mereka.
Perundingan terkait nuklir Korut mengalami kebuntuan pada 2008. Negosiasi yang melibatkan enam negara itu, Korea Selatan (Korsel); AS; China; Jepang; Korut; dan Rusia; sempat terjadi antara 2001-2007. Namun, ketika Korut sudah sepakat menutup fasilitas nuklir dengan imbalan bantuan bahan bakar serta normalisasi hubungan, perundingan tersebut justru batal.
Negara serba tertutup itu marah besar setelah Presiden Dewan Keamanan PBB menerbitkan pernyataan pada 13 April 2009 yang mengecam peluncuran satelit Korut. DPRK (nama resmi Korut) mendeklarasikan untuk menarik diri dari format enam negara pada 14 April 2009 dan melanjutkan kembali program nuklir.
(Wikanto Arungbudoyo)