Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kunjungi Yordania Bahas Yerusalem, Menlu Retno Serukan Perjuangan Diplomasi untuk Kemerdekaan Palestina

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2017 |19:55 WIB
Kunjungi Yordania Bahas Yerusalem, Menlu Retno Serukan Perjuangan Diplomasi untuk Kemerdekaan Palestina
Menlu Retno berunding dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi. (Foto: Kemenlu)
A
A
A

AMMAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi tiba dengan selamat di Amman, Yordania untuk membahas masalah Yerusalem. Menlu Reto diketahui menggelar pertemuan dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi.

Pertemuan tersebut diketahui merupakan merupakan rangkaian perjuangan diplomasi Indonesia bagi Palestina. Selain itu, kedua menteri tersebut juga membahas persiapan KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan digelar pada 13 Desember di Istanbul, Turki.

Terkait masalah Yerusalem, Menlu Retno menegaskan bahwa Presiden Jokowi mengecam keras langkah unilateral Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Langkah tersebut mempertaruhkan upaya proses perdamaian dan perdamaian itu sendiri.

“Pernyataan unilateral Amerika Serikat mengenai status Yerusalem tidak akan mengubah komitmen kuat diplomasi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ujar Menlu Retno sebagaimana dikutip dari rilis resmi Kemenlu yang diterima Okezone, Senin (11/12/2017).

BACA JUGA: Bahas Yerusalem dan Bela Palestina, Menlu Retno Terbang ke Yordania

Menlu Retno mengajak Yordania memperkuat perjuangan diplomasi, baik secara bilateral maupun multilateral, untuk mencegah negara lain mengikuti jejak AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel atau memindahkan Kedutaan nya ke Jerusalem. Menlu RI juga mengajak Yordania untuk mengambil langkah guna meyakinkan negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya.

Kepada Menlu Yordania, Menlu RI menyampaikan bahwa masyarakat internasional harus terus berpegang kepada keputusan ‘status quo’ yang telah ditetapkan PBB mengenai status Yerusalem saat ini.

Selain menegaskan sikap Indonesia, Menlu Retno dan Menlu Yordania juga juga melakukan koordinasi terkait langkah diplomasi dalam memperjuangkan status Yerusalem dan kemerdekaan Palestina. Hal ini penting dilakukan dengan Yordania mengingat, Raja Yordania adalah Pelayan Situs Suci di Yerusalem, yang memiliki peran pelindung terhadap situs suci Yerusalem; mewakili kepentingan situs suci Yerusalem di dunia internasional; mengatur badan Wakaf di Yerusalem.

“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina. Tidak akan ada perdamaian yang adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada Kemerdekaan Palestina,” imbuh Menlu Retno.

Sementara itu, terkait persiapan KTT Luar Biasa OKI, Menlu Retno memastikan bahwa Presiden Jokowi akan hadir pada pertemuan tersebut.

BACA JUGA : OKI Akan Gelar Pertemuan Khusus untuk Respons Keputusan AS Soal Yerusalem

Perempuan kelahiran Semarang itu lebih lanjut menegaskan bahwa harapan masyarakat di negara-negara OKI sangat besar terhadap hasil KTT Luar Biasa OKI. Oleh karena itu, KTT OKI harus dapat membulatkan suara dan mempersatukan negara-negara OKI untuk membela Palestina.

KTT OKI harus diharapkan bisa menghasilkan pesan yang kuat, optimal dan dapat diimplementasi terkait penolakan terhadap langkah Amerika Serikat. Selain itu, penting bagi OKI untuk menyepakati langkah konkret untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

“Negara-negara OKI harus dapat memanfaatkan moment ini tidak saja untuk membulatkan dukungannya terhadap penolakan kebijakan Amerika Serikat, akan tetapi yang lebih penting mendorong agar secepatnya dapat merealisasikan kemerdekaan Palestina,” tegas Menlu Retno.

(Rufki Ade Vinanda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement